Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mutasi (Momok atau Berkah bagi PNS Vertikal)

 

Foto bersama keluarga dan rekan kantor sebelum pindah dari Manokwari

Menjadi PNS tidak pernah saya pikirkan sebelumnya, bahkan ketika ada saudara yang sampaikan bahwa saya sebaiknya jadi PNS karena saudara-saudara yang lain semuanya di sektor swasta. dan resiko pekerja swasta adalah ketika sudah tidak mampu bekerja, maka tidak terpakai lagi. Tapi hal itu saya tolak mentah-mentah. Saya tidak tertarik dengan cara kerja PNS, yang di mata saya sangat tidak produktif. Di benak saya, PNS ialah yang bekerja pada kantor-kantor desa atau kecamatan atau pada dinas-dinas, yang hanya berangkat berseragam dari rumah dan begitu tiba di kantor hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa, hanya duduk minum kopi dan baca koran. Saya berpikir bahwa saya sudah capek-capek kuliah, tapi begitu sudah selesai, masa pekerjaannya tidak jelas dan tidak produktif. Setidaknya itulah yang saya pikirkan waktu itu. Saya tidak berpikir bahwa dosen atau peneliti juga adalah PNS heheee....

Namun semuanya berubah setelah saya sudah lulus, dengan modal ijazah S1 Ilmu Kelautan, angan-angan ketika masih kuliah sepertinya tidak seindah yang dibayangkan. Dua bulan masa-masa bulan madu setelah saya lulus dari kampus berubah menjadi rasa bosan. Berulang kali masukkan lamaran kerja ke bank, perusahaan medical representative, bahkan perusahaan sales marketing pun pernah saya ajukan lamaran. Namun dari sekian yang saya masukkan lamaran, ada beberapa yang mau menerima,  tetapi persyaratannya yang tidak dapat saya terima, seperti menahan ijazah sebagai jaminan, akhirnya saya tetap jadi pengangguran dan belum memiliki penghasilan, jadi tetap masih menunggu kiriman.

Setelah bosan di Makassar dan teman-teman jalan, satu per satu sudah mulai merantau meninggalkan Makassar, saya pun segera ambil keputusan untuk tinggalkan Makassar. Pada tanggal 28 Agustus 2009, saya bertolak dari Makassar menuju ke Sorong, lama perjalanan 3 hari 2 malam. Tiba di Sorong tanggal 1 September 2009.

selama di Sorong, untuk mengisi waktu luang, saya mengajar di Universitas Kristen Papua (UKiP) Sorong sebagai dosen tamu. karena pada saat itu, ada dosen yang sibuk dan tidak sempat lagi untuk mengajar mahasiswa. Sebagai lulusan yang masih fresh graduate, tentunya mengajar mahasiswa adalah suatu hal yang baru dan tantangan yang baru. Untung saja, sewaktu masih jadi mahasiswa pernah jadi asisten di laboratorium.

Dua minggu di Sorong, saya mendapat informasi bahwa Departemen Kelautan dan Perikanan membuka pendaftaran CPNS. Saya daftar karena ternyata mencari pekerjaan di sektor swasta tidak segampang yang dibayangkan. Pendaftaran CPNS ini menurut saya cukup berkelas karena sifatnya nasional. saya agak pesimis juga, karena formasi untuk jurusan Ilmu Kelautan hanya 5 orang. Saya pilih penempatan pengawas perikanan di Tual.

Pada  saat test tulis, saya masih yakin lulus karena kondisi masih fresh graduate jadi bahan ajar di kampus masih segar diingatan dan memang benar lulus test tulis, namun begitu masuk pada test kedua, saya ragu, karena menurut informasi ada 4 orang yang lulus untuk 1 formasi. Menunggu waktu pengumuman hasil test, saya fokus kegiatan mengajar di kampus. Dan puji Tuhan, tanggal 10 Oktober 2009 saya ditelepon senior saya, Kak Marjan yang mengabari bahwa saya lulus CPNS. Tentu saja kabar ini menggembirakan buat saya dan juga kepada keluarga yang memang dari awal sangat berharap saya bisa jadi  PNS. 

28 Januari 2010 saya tiba di Tual, suatu tempat yang sama sekali belum saya pikirkan sebelumnya. Dan ternyata saya bisa melewati semua proses dengan baik sampai pada bulan April 2011, saya harus mutasi ke Ambon tepatnya di Tulehu, selanjutnya di awal tahun 2014 pindah lagi ke Ambon (Tantui), disitu saya hanya sekitar 1.5 tahun, krn bulan September 2015 mutasi lagi ke Saumlaki (Kepulauam Tanimbar), di Saumlaki pun juga hanya sekitar 1,5 tahun, bulan Maret 2017 sudah pindahh ke manowari. Di Manokwari agak lama dengan yaitu 4,5 tahun.







Posting Komentar untuk "Mutasi (Momok atau Berkah bagi PNS Vertikal)"