Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendam Rasa di Tanjung Pendam

Tanjung Tinggi, salah satu lokasi pembuatan film Laskar Pelangi

Mengunjungi suatu tempat baru merupakan seolah menjadi berkah tersendiri bagi saya. Apalagi daerah yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya untuk dikunjungi. Selalu ada hal yang berkesan untuk ditulis dan didokumentasikan. Sangat rugi bagi saya apabila menuliskan apa yang dilihat dan dirasakan selama mengunjungi suatu daerah baru apalagi yang memiliki nilai historis. Saya yang berasal dari Manokwari provinsi Papua Barat memiliki kesempatan berkunjung ke Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terkenal karena film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel populer karya Andrea Hirata. Kisah-kisah yang diangkat dalam film Laskar Pelangi menjadi menarik untuk dikunjungi. 

Namun, bagi saya mengunjungi Belitung bukan hanya terkait dengan film Laskar Pelangi, sepanjang perjalanan saya dari Bandara Internasional H.A.S Hanandjoeddin Belitung, supir yang antar kami banyak bercerita tentang masa lalu belitung, dikenal sebagai daerah merah pada zaman pemerintahan orde baru. Dari Belitung pula lahir tokoh-tokoh pembesar Indonesia termasuk tokoh PKI D.N. Aidit, jadi wajarlah bila daerah ini dicap sebagai daerah merah. Tokoh besar saat ini yang berasal dari Belitung adalah Ahli Tata Negara Yusril Ihza Mahendra dan juga Ahok (Mantan Gubernur DKI Jakarta).

Memang benar, daya tarik Belitung karena adanya film Laskar Pelangi, namun kondisi alamnya memang sangat indah. Dimana dibeberapa lokasi terdapat batuan batuan ukuran besar peninggalan prasejarah. Pantai Punai salah satunya, batu-batu yang terdapat di sekitar pantai tersebut diduga berasal dari zaman dinosaurus atau jutaan tahun yang lalu.

View di Tanjung Tinggi

Selain terkenal karena film Laskar Pelangi, ada 5 hal yang menarik untuk mengunjungi Belitung :

1. Akses Transportasi

2. Kesediaan Hotel dan Penghinapan

3. Memiliki Nilai Sejarah

4. Alam 

5. Kesempatan Investasi

Posting Komentar untuk "Pendam Rasa di Tanjung Pendam"