Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Pengawasan Ekosistem Mangrove

Roysalinding.com - Pada kesempatan ini saya akan share informasi (laporan) tentang Konsep dan Metode Pengawasan Ekosistem Mangrove :

I.  PENDAHULUAN
1.   Latar Belakang
       Wilayah Indonesia didominasi oleh kawasan laut dan pesisir yang dikenal sebagai kawasan yang mengandung kekayaan alam potensial untuk memenuhi kebutuhan manusia, dimana sangat diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Selain itu wilayah laut dan pesisir yang luas juga diharapkan bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat tetapi juga sangat diharapkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan ilmu pengetahuan.
       Telah diketahui bahwa pemanfaatan wilayah laut dan pesisir di Indonesia sebagian besar telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun untuk tujuan industri. Pemanfaatan tersebut disamping memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya masyarakat nelayan, namun juga menyimpan ancaman terhadap keberlangsungan (sustainable) ekosistem pesisir dan laut. Permasalahan keberlangsungan ekosistem pesisir dan laut yang dikenal dengan IUU (illegal, unreported, and unregulated) fishing merupakan ancaman terbesar bagi perairan Indonesia yang juga mempengaruhi berkurangnya pendapatan ekonomi negara Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ancaman IUU fishing sangat merugikan negara karena kegiatan perikanan yang dilakukan banyak yang tidak memiliki izin dan merusak lingkungan.
         Tingginya bahan organik di ekosistem mangrove memungkinkan ekosistem tersebut berfungsi sebagai tempat pemijahan (spawning area), pengasuhan (nursery ground), dan tempat mencari makan (feeding ground) bagi oragnisme laut seperti juvenil ikan, kepiting, udang, moluska dan invertebrata lainnya. Fungsi ekosistem mangrove dapat berupa fungsi ekologi, biologi dan ekonomi. Ekosistem tersebut akan mengalami perubahan fungsi-fungsi sebagaimana yang telah diuraikan di atas apabila terjadi degradasi terhadap lingkungan. Untuk itu sangat diperlukan metode dan mekanisme pengawasan sumber daya kelautan terhadap ekosistem mangrove.
       Keberadaan ekosistem mangrove di wilayah pesisir yang sangat penting, baik sebagai fungsi ekologis, ekonomi dan juga fungsi biologis, seharusnya menjadi perhatian semua pihak untuk tetap menjaga kelestarian ekosistem mangrove tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pengawasan terhadap keberadaan ekosistem mangrove, yang menggunakan metode yang baku. Pengawasan terhadap ekosistem mangrove telah banyak dilakukan karena bertumbuhnya kesadaran akan fungsi ekosistem mangrove, namun hal tersebut terbatas pada pemantauan ekosistem tanpa melakukan penilaian kondisi ekosistem mangrove, dimana penilaian kondisi mengacu pada hasil pengukuran di lapangan.
       Pengukuran di lapangan merupakan faktor utama dalam penilaian kondisi ekosistem mangrove. Akan tetapi cara pengukuran dan penilaian kondisi ekosistem mangrove belum banyak yang mengetahuinya. Oleh karena itu perlu dibuat konsep metode pengukuran dan penilaian ekosistem mangrove, sebagai dasar bagi pengawas perikanan atau pun bagi instansi terkait guna merekomendasikan pengelolaan ekosistem mangrove tersebut.
       Dalam makalah ini akan dipaparkan cara pengukuran ekosistem mangrove yang ilmiah sehingga hasil pengukurannya dapat dipertanggungjawabkan dan rekomendasi yang dikeluarkan tepat pada sasaran dan peruntukkan ekosistem mangrove tersebut. Penyusunan metode dan mekanisme pengukuran dan pengawasan terhadap ekosistem mangrove dianggap sangat penting karena selama ini belum tersedianya petunjuk teknis yang secara menyeluruh mengatur tentang cara pengawasan ekosistem mangrove, dimana pengukuran dan pengawasan tersebut dapat mengatur penilaian terhadap kondisi ekosistem mangrove, luas keseluruhan, luas yang dimanfaatkan, perusahaan yang melaksanakan kegiatan di tempat tersebut, jenis mangrove, dan pengawasan terhadap sempadan pantai.  

2.   Maksud dan Tujuan
Maksud karya tulis ini adalah untuk memberikan petunjuk dalam pengawasan ekosistem mangrove karena selama ini bentuk pengawasan terhadap ekosistem mangrove hanya didasarkan pada keberadaan tempat usaha, tanpa adanya petunjuk mengenai penilaian ekosistem mangrove.
       Adapun tujuan penyusunan makalah konsep dan metode pengukuran dan penilaian ekosistem mangrove adalaha sebagai berikut:
1.      Ekosistem mangrove memiliki fungsi yang sangat penting di lingkungan pesisir baik dari segi ekologis, ekonomi dan biologi, untuk itu perlu dilakukan pengawasan yang benar terhadap keberadaan ekosistem tersebut.
2.      Perlunya menyusun konsep dan metode pengukuran dan penilaian ekosistem mangrove yang baku sebagai panduan bagi pengawas perikanan dan instansi perikanan terkait dalam melakukan penilaian terhadap ekosistem mangrove.
3.      Penilaian terhadap ekosistem mangrove dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi pengelolaan ekosistem mangrove.


II.   TINJAUAN PUSTAKA
1.      Ekosistem Mangrove
Mangrove  adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan varietas komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa jenis pohon dan semak yang mempunyai  kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin (Nybakken, 1988). Adapun istilah “bakau” yang masih banyak digunakan oleh masyarakat lebih banyak ditujukan pada jenis-jenis tumbuhan dalam marga Rhizopra. Namun, dalam hutan di pesisir pantai bukan hanya jenis Rhizopora, maka istilah mangrove lebih tepat digunakan untuk menjelaskan komunitas hutan di pesisir pantai. Dalam hutan pantai tersebut terjadi interaksi antara komunitas biotik dan lingkungan non biotik yang terdiri dari 4 sistem yaitu substansi abiotik, produsen, konsumen dan pengurai.  Interaksi antara keempat sistem tersebut dikenal dengan istilah “ekosistem”.
2.      Arti Penting Ekosistem Mangrove
a.    Fungsi Ekologi
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem perairan pesisir yang mempunyai produktivitas hayati yang tinggi. Produktivitas ekosistem mangrove dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: Fluktuasi pasang mempengaruhi: transpor oksigen dalam sistem perakaran, air tanah dan jumlah pertukaran air yang digunakan untuk menghalau zat racun sulfit, arus pasang surut dan pengaruhnya terhadap deposisi dan erosi substrat dasar, fluktuasi air yang berkaitan dengan keberadaan unsur hara di daerah hutan mangrove. Faktor kimia air yang mempengaruhi kandungan garam (salinitas) pada substrat dasar dan kemampuan daun-daun bertahan,  kandungan unsur hara makro dalam tanah, jumlah aliran permukaan yang membawa unsur hara makro dari tanah
Akar-akar mangrove efektif untuk perangkap sedimen, memperlambat kecepatan arus  dan mencegah erosi pantai. Selain itu ekosistem mangrove merupakan penyangga antara komunitas daratan dan pesisir laut, misalnya antara ekosistem mangrove dan lamun. 
b.    Fungsi Ekonomi
Dalam Supriharyono (2011) fungsi ekonomi atau manfaat langsung ekosistem mangrove bagi masyarakat yaitu:
-       Kayunya dapat dipakai sebagai kayu bakar dan dapat dibuat arang. Selain itu beberapa jenis mangrove dapat digunakan sebagai bahan kontruksi bangunan.
-       Kulitnya dapat digunakan sebagai bahan pengawet jaring atau bahan pewarna
-       Beberapa jenis daun mangrove dapat digunakan sebagai bahan obat dan juga digunakan sebagai makanan ternak.
-       Bunga-bunganya merupakan sumber madu.

c.    Fungsi Biologi
Fungsi biologi ekosistem  mangrove atau biasa disebut sebagai fungsi tidak langsung diantaranya adalah sebagai tempat penyediaan pakan  atau mencari makan (feeding ground), tempat pembesaran (nursery ground), dan tempat pemijahan (spawning ground) (Tuwo, 2011). Sehingga di ekosistem mangrove terdapat sejumlah besar hewan-hewan air seperti kepiting, moluska dan invertebrata lainnya. Hasil penelitian umumnya menunjukkan bahwa hubungan antara keberadaan ekosistem mangrove berbanding lurus dengan produksi perikanan (Supriharyono, 2002). Oleh karena itu, untuk menjaga atau meningkat produksi perikanan, semua pihak khususnya masyarakat pesisir harus menjaga keberadaan ekosistem mangrove. 

3.      Pentingnya Pengawasan Terhadap Ekosistem Mangrove
Mengingat fungsi ekosistem mangrove tersebut memang peranan yang sangat penting sebagaimana telah diuraikan di atas tentunya setiap pihak seharusnya peduli terhadap ekosistem mangrove. Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor  23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 7 ayat (1) berbunyi (1) masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pasal 7 sangat menunjukkan ahwa pengelolaan lingkungan hidup juga adalah tanggung masyarakat. Salah satu bentuk kepedulian terhadap ekosistem mangrove adalah dengan melakukan pengawasan yang intensif pada daerah-daerah dimana ekosistem mangrove berada. Pengawasan tersebut juga merupakan bentuk pengendalian terhadap adanya kegiatan yang menjadi penyebab kerusakan hutan mangrove.
Banyaknya kegiatan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang berada pesisir cenderung merusak lingkungan. Hal tersebut banyak disebabkan oleh karena faktor kebiasaan dan kurangnya pengetahuan masyarakat  terhadap fungsi ekosistem yang ada disekitar mereka dan cenderung hanya memikirkan kebutuhan dalam waktu singkat tanpa memikirkan dampaknya. Salah satu ekosistem pesisir yang banyak mendapatkan ancaman dari pemanfaatan sumber daya alam pesisir adalah ekosistem mangrove.


III.           KONSEP METODE DAN MEKANISME PENGAWASAN EKOSISTEM MANGROVE
4.      Mekanisme Pengawasan Ekosistem Mangrove
Mekanisme pengukuran ekosistem mangrove adalah sebagai berikut:
a.    Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lengkap berkaitan dengan faktor yang berpengaruh dalam pemilihan lokasi yang berpengaruh terhadap ekowisata di lokasi ekosistem mangrove.  Data yang dikumpulkan berupa data lapangan.
b.    Pengumpulan Data Ekologi.
Adapun prosedur pengamatan dan pengambilan data mangrove yaitu:
(1). Membuat petak contoh (plot)i transek quadran dengan bentuk bujur sangkar ukuran luas 10 x 10 m, dengan jumlah plot sebanyak 3 unit.
(2). Mengidentifikasi nama jenis-jenis  tumbuhan mangrove yang belum diketahui dengan cara mengambil sebagian/potongan dari ranting, lengkap dengan bunga dan daunnya.
(3). Menghitung jumlah spesies mangrove, jumlah anakan, mengukur diameter batang pohon mengrove
v  Pengolahan  Data Ekologi
                        Data yang dikumpulkan meliputi : data mengenai spesies, jumlah individu, dan diameter pohon yang telah dicatat pada form mangrove, kemudian diolah untuk memperoleh kerapatan spesies, frekuensi spesies, luas areal tutupan, nilai penting suatu spesies, frekuensi spesies, luas areal tutupan, nilai penting suatu spesies dan keanekaragaman spesies. 

5.      Pengukuran Sempadan Pantai Mangrove
Jalur hijau adalah zona perlindungan mangrove yang dipertahankan di sepanjang pantai dan tidak diperbolehkan untuk ditebang, dikonversikan atau dirusak.  Fungsi jalur hijau pada prinsipnya adalah untuk mempertahankan pantai dari ancaman erosi serta untuk mempertahankan fungsi mangrove sebagai tempat berkembangbiak dan berpijah berbagai jenis ikan (Noor dkk, 1999).


IV.     PENUTUP
1.    Kesimpulan
Makalah Konsep metode dan mekanisme pengukuran ekosistem mangrove ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
-     Ekosistem mangrove memiliki peranan yang sangat penting sebagai fungsi ekologis, ekonomi dan biologis. Peranan ekosistem mangrove sebagai tempat pemijahan (spawning area), daerah pengasuhan (nursery ground) dan daerah pembesaran (feeding ground) bagi organisme laut seperti juvenil ikan, udang, kepiting, moluska dan invertebrata lainnya.
-     Tingginya bahan organik di ekosistem mangrove menyebabkannya banyak dikonversi menjadi lahan pembudidayaan ikan tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan.
-     Kegiatan pemanfaatan ekosistem mangrove menjadi lahan budidaya ikan menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan pada ekosistem mangrove.
-     Upaya pencegahan kegiatan pemanfaatan yang merusak ekosistem mangrove yaitu perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pemanfaatan ekosistem mangrove.
-     Pengawasan dan pemantauan dilakukan dengan cara pengukuran langsung terhadap ekosistem mangrove untuk menentukan kondisi ekosistem mangrove sebagai bahan rekomendasi kepada instansi atau untuk melakukan proses penyidikan tindak pidana bidang kelautan dan perikanan.
-     Pengukuran ekosistem mangrove harus mengikuti ketentuan  yang baku sebagaimana yang dipaparkan dalam makalah ini.
2.   Saran
Menyangkut dengan konsep dan metode pengukuran ekosistem mangrove, dapat disarankan sebagai berikut:
-     Harus dibuat metode dan mekanisme pengawasan ekosistem mangrove dalam bentuk petunjuk teknis yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi pengawas kelautan dan perikanan.
-     Hasil pengukuran yang dilakukan oleh pengawas kelautan dan peringatan yang mengacu pada petunjuk teknis pengukuran ekosistem mangrove perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat rekomendasi pengelolaan lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA

Hutabarat, S. dan Evans, S.M. 1984. Pengantar Oseanografi. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta
Noor, Y.R., Khazali, M. dan Suryadiputra, I. N. N. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PKA/ WI-IP, Bogor

Supriharyono, M. S. Dr. Ir. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Tuwo, A.  2011.  Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut.   Brilian Internasional.  Surabaya.

pengawas perikanan lagi santai

Posting Komentar untuk "Metode Pengawasan Ekosistem Mangrove"